Pythagoras
(582 SM – 496 SM) lahir di pulau Samos, di daerah Ionia, Yunani Selatan. Salah satu
peninggalan Phytagoras yang paling terkenal hingga saat ini adalah teorema
Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat sisi miring suatu segitiga siku- siku
sama dengan jumlah kuadrat dari sisi-sisinya. Yang unik, ternyata rumus ini
1.000 tahun sebelum masa Phytagoras, orang-orang Yunani sudah mengenal
penghitungan “ajaib” ini. Walaupun fakta di dalam teorema ini telah banyak diketahui
sebelum lahirnya Pythagoras, namun teorema ini dianggap sebagai temuan
Pythagoras, karena ia yang pertama
membuktikan pengamatan ini secara matematis. Pythagoras menggunakan metode
aljabar untuk menyatakan teorema ini. Temuan lain yang ditemukan oleh Phytagoras
adalah rasio/perbandingan emas (golden ratio). Pada masa lalu, matematika
memang tidak hanya berkaitan dengan bilangan. Matematika digunakan untuk
menjabarkan filsafat dan memahami keindahan. Termasuk golden ratio ini.
Berdasarkan penemuan Phytagoras, ternyata banyak hal di alam semesta ini
mengarah pada golden ratio. Cangkang siput, galur-galur pada nanas, dan ukuran
tubuh bagian atas manusia dibandingkan bagian bawahnya hampir pasti mendekati
golden ratio 1 : 1,618. Phytagoras juga membuktikan, semua benda yang memenuhi
golden ratio senantiasa memiliki tingkat estetika yang sangat tinggi. Kalau
alam semesta berlimpahan dengan benda-benda dengan “ukuran golden ratio”, maka
manusia mesti membuat yang serupa demi menjaga keindahan tersebut. Bahkan,
Phytagoras berprinsip bahwa “Segala sesuatu adalah angka; dan perbandingan emas
adalah raja semua angka.”
Berdasarkan
uraian di atas dapat kita ambil beberapa kesimpulan, antara lain:
1.
Pythagoras adalah orang yang mempunyai rasa ingin tahu yang
sangat tinggi. Sekalipun teorema tentang
segitiga siku-siku sudah dikenal masyarakat sebelumnya, tapi dia terus
menggalinya sehingga dapat membuktikan kebenaran teorema tersebut secara
matematis.
2.
Tanpa kita sadari ternyata bumi yang indah beserta kehidupan
yang ada di dalamnya ini tidak lepas dari perhitungan matematika. Oleh karena
itu kita perlu belajar matematika dengan lebih mendalam sehingga bisa menguak
rahasia alam sekaligus membuktikan ke-Mahabesaran ciptaan Tuhan YME.
3. Matematika adalah ilmu yang menarik untuk kita pelajari, bukan
ilmu yang menyeramkan seperti dikatakan sebagian orang. Karena telah banyak
sejarah yang menceritakan tentang peran
matematika dalam memajukan peradaban manusia, salah satunya adalah teorema
Pythagoras yang menjadi spelopor perkembangan ilmu geometri dan arsitektur.
Sumber: Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Klas VIII
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber: Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Klas VIII
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
No comments:
Post a Comment